Breaking News

Minggu, 23 Oktober 2016

KONFLIK SOSIAL


 






      Berasal dari kata latin configere yang berarti saling memukul.  Secara sosiologis dapat diartikan sebagai suatu proses antara dua orang atau lebih, maupun kelompok berusaha menyingkirkan pihak lain dengan jalan menghancurkan atau membuatnya tidak berdaya. Konflik atau pertentangan mengandung dua  pengertian tingkah laku yang lebih luas sebagai pertentangan yang kasar dan perang.  Pertama perspektif atau sudut pandang yang menganggap konflik selalu ada mewarnai segenap interaksi manusia dan struktur sosial.  Kedua konflik sosial merupakan pertikaian terbuka seperti perang, revolusi, pemogokan maupun sabotase.
      Terdapat tiga elemen dasar yang merupakn ciri-ciri situasi konflik, yaitu :
      1.   Terdapat dua atau lebih elemen atau bagian dalam konflik, yaitu :
      2.   Bagian-bagian tersebut mempunyai perbedaan yang tajam dalam hal kebutuhan,tujuan, nilai, sikap, maupun gagasan.
      3.   Terdapat interaksi di antara  masing-masing bagian yang mempunyai perbedaan


 






      Terdapat bebrapa definisi konflik dari beberapa ahli, antara lain :
a.   Berstein (1965), konflik merupakan suatu pertentangan, perbedaan yang tidak dapat dicegah.  Konflik mempunyai potensi yang memberikan pengaruh positif dan ada pula yang negatif di dalam interaksi manusia.
b.   Robert MZ. Lawang, konflik adalah perjuangan untuk memperoleh nilai, status, kekuasaan, di mana tujuan dari mereka yang berkonflik, tidak hanya memperoleh keuntungan, tetapi juga menundukkan saingannya.
c.   Drs. Ariyono Suyono, konflik adalah proses atau keadaan di mana dua pihak berusaha menggagalkan tercapainya tujuan masing-masing yang disebabkan adanya perbedaan pendapat, nilai-nilai ataupun tuntutan dari masing-masing pihak.
d.   James W. Vander Zanden, konflik diartikan sebagai suatu pertentangan mengenai nilai atau tuntutan hak atas kekayaan, kekuasaan, status, atau wilayah tempat pihak saling berhadapan bertujuan untuk menetralkan, merugikan ataupun menyisihkan lawan mereka.
e.   Soerjono Soekanto, konflik adalah suatu proses sosial di mana orang perorangan atau kelompok manusia besrusaha untuk memenuhi tujuannya dengan jalan menantang pihak lawan yang disertai dengan ancaman dan atau kekerasan.
f.    Lewis A. Coserkonflik adalah perselisihan mengenai nilai atau tuntutan-tuntutan berkenaan dengan status, kekuasaan dan sumber-sumber kekayaan yang jumlahnya terbatas. Pihak-pihak yang sedang berselisih tidak hanya bermaksud memperoleh sumber-sumber yang diinginkan , tetapi juga memojokkan, merugikan atau menghancurkan lawan mereka. 
g.   Leopold Von Wiese  konflik adalah suatuproses sosial dimana orang perorangan atau kelompok manusia berusaha untukmemenuhi apa yang menjadi tujuannya dengan jalan menentang lain yang disertai dengan ancaman dan atau kekerasan.  
h. . R.ummel, konflik adalah   konfrontasi kekuasaan ataukekuatan sosial
i.    Duane Ruth – Heffelbower, konflik adalah kondisi yang terjadi ketika dua pihak atau lebih menganggap ada perbedaan posisi yang tidak selaras, tidak cukup sumber, dan atau tindakan salah satu pihak menghalangi, mencampuri atau dalam beberapa hal membuat tujuan pihak lain kurang berhasil

 





      Konflik dapat timbul karena adanya persaingan baik antar individu maupun antar kelompok yang disebabkan tidak saja oleh perbedaan emosi, kepentingan maupun ideologi dalam suatu proses interaksi tetapi juga karena terjadinya  perubahan sosial. Konflik tidak akan lenyap dari panggung kehidupan  masyarakat, kecuali lenyap bersamaan dengan lenyapnya masyarakat

      a.   Penyebab konflik menurut Soerjono Soekanto, antara lain :
      1.   Perbedaan antar individu karena perasaan, pendirian dan pendapat.
      2.   Benturan kepentingan.
      3.   Perubahan sosial dalam masyarakat.

      b.   Penyebab konflik menurut Leopold Von Weise dan Howard Becker, antara lain :

            1)   Perbedaan Antarindividu ( KONFLIK ANTARINDIVIDU)
                  Perbedan menyangkut perasaan, pendirian, pendapat atau ide yang berkaitan langsung dengan harga diri, kebanggaan dan identitas seseorang.  Perbedaan tersebut dapat menimbulkan rasa benci, marah sebagai awal timbulnya suatu konflik.

            2)   Perbedaan Latar Belakang Kebudayaan (konflik ras /SARA)
                  Kepribadian seseorang dibentuk dalam lingkungan kelluarga dan masayarakat.  Tiap-tiap keluarga memiliki dan mengembangkan nilai dan norma sosial sendiri.  Demikian juga dengan masyarakat masing-masing memiliki nilai dan norma yang berbeda.


            3)   Perbedaan Kepentingan (konflik antar kelas sosial / konflik antar sosial, konflik internasional)
                  Setiap individu atau kelompok memiliki kepentingan yang berbeda dengan individu atau kelompok lain.  Semua itu bergantung pada kebutuhan-kebutuhan hidupnya.  Perbedaan kepentingan ini menyangkut kepentingan ekonomi, politik, sosial, dan budaya.

            4)   Perubahan Sosial (konflik antar individu )
                  Perubahan sosial yang terlalu cepat dapat mengganggu keseimbangan sistem nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat tersebut.  Konflik dapat terjadi karena adanya ketidaksesuaian antra harapan individu atau masyarakat dsengan kenyataan sosial yang timbul akibat perubahan tersebut.


      c.   Penyebab konflik menurut Perspektif Konsensus
                  Penyebab konflik dalam masyarakt  adalah karena adanya disfungsi sosial.  Misalnya norma sosial tidak ditaati lagi, pranata dan pengendalian sosial tidak berfungsi dengan baik.

      d.   Penyebab konflik sosial menurut Perspektif Konflik
                  Penyebab konflik sosial adalah adanya ketimpangan hubungan kekuasaan dalam masyarakat, di antaranya :
-          Tidak meratanya distribusi kekuasaan dalam masyarakat.
-          Ditariknya legitimasi penguasa politik oleh masyarakat kelas bawah (ketidakpercayaan rakyat terhadapan rezim yang berkuasa.
-          Adanya pandangan bahwa konflik merupakan cara untuk mewujudkan kepentingan (black campaign )...
-          Sedikitnya saluran untuk menampung keluhan masyarakat
-          Kekuasaan negara yang disertai mobilitas yang rendah.
-          Masyarakat kelas bawah menerima ideologi radikal.

 




           
Dalam masyarakat banyak sekali kasus dan kejadian konflik yang sudah, sedang maupun belum terselesaikan.  Adapun bentuk-bentuk konflik yang terjadi dalam masyarakat, antara lain ;
      a.   Konflik pribadi
            Yaitu konflik yang terjadi antara dua orang atau perorangan.  Misalnya konflik antara kakak dengan adiknya.

      b.   Konflik Kelompok
            Yaitu konflik yang terjadi antara kelompok yang satu dengan yang lainnya.  dalam hal ini sering melibatkan banyak orang.  Misalnya tawuran antar pelajar, konflik antar suporter kesebelasan sepak bola.

      c.   Konflik antar kelas sosial
            Yaitu konflik antara orang atau kelompok dari kelas sosial yang berbeda.  Misalnya konflik antara buruh dengan pengusaha, antara pembantu dengan majikan.
      d.   Konflik rasial
            Konflik yang terjadi antar ras.  Misalnya konflik antara orang kulit hitam dengan orang kulit putih di Afrika.
      e.   Konflik politik
            Konflik yang menyangkut golongan-golongan politik dalam masyarakat.  Misalnya konflik antara berbagai partai politik dalam masyarakat.
      f.    Konflik internasional
            Konflik yang terjadi antar negara yang disebabkan oleh perbedaan-perbedaan kepentingan.  Misalnya konflik antara Amerika dengan Irak, Indonesia dengan Malaysia dalam masalah Ambalat.

      Bentuk konflik dalam masyarakat mempunyai dua  sifat antara lain :

            1)   Konflik destruktif (merusak) merupakan konflik yang muncul karena adanya perasaan tidak senang, rasa benci dan dendam dari seseorang ataupun kelompok terhadapi pihak lain.  Pda konflik ini terjadi bentrok-bentrok fisik yang mengakibatkan hilangnya harta benda dan nyawa (disertai dengan tindakan anarkhis/kekerasan fisik/non fisik), menimbulkan kekerasan sosial
            2)   Konflik konstruktif merupakan konflik yang fungsional, muncul karena adanya perbedaan pendapat dari kelompok-kelompok dalam menghadapisuatu permasalahan.  Konflik ini dapat menghasilkan suatu konsensus dari perbedaan pendapat tersebut.  dan menghasilkan suatu perbaikan.

      Berdasarkan posisi dari pelaku yang berkonflik

            1)   Konflik vertikal merupakan konflik antar komponen masyarakat di dalam satu struktur yang memilki hierarkhi
            2)   Konflik Horizontal merupakan konflik yang terjadi antara individu atau kelompok yang memilki kedudukan yang relatif sama.
            3)   Konflik diagonal merupakan konflik yang terjadi karena adanya ketidakadilan alokasi sumber daya ke seluruh organisasi sehingga menimbulkan pertentangan yang ekstrim.

      Berdasarkan Sifat Pelaku Yang Berkonflik

            1)   Konflik terbuka, merupakan konflik yang diketahui oleh semua pihak.
            2)   Konflik tertutup merupakan konflik yang hanya diketahui oleh orang-orang atau kelompok yang terlibat konflik.
      Berdasarkan Konsentrasi Aktivitas Manusia di Dalam Masyarakat
            1)   Konflik sosial merupakan konflik yang terjadi akibat adanya perbedaan kepentingan sosial dari pihak yang berkonflik.  Konflik sosial ini dapat dibedakan menjadi ;
                  -     Konflik sosial vertikal, yaitu konflik yang terjadi anatara masyarakat dan negara.
                  -     Konflik sosial horizontal, yaitu konflik yang terjadi antar etnis, suku, golongan, atau antar kelompok masyarakat.
            2)   Konflik politik merupakan konflik yang terjadi karena adanya perbedaan kepentingan yang berkaitan dengan kekuasaaan.
            3)   Konflik ekonomi merupakan konflik akibat adanya perebutan sumber daya ekonomi dari pihak yang berkonflik.
            4)   Konflik budaya merupakan konflik yang terjadi karena adanya perbedaan kepentingan budaya pihak yang berkonflik.
            5)   Konflik ideologi merupakan konflik akibat adanya perbedaan paham yang diyakini oleh seseorang atau sekelompok orang.

      Berdasarkan cara Pengelolaannya

            1)   Konflik interindividu merupakan tipe yang paling erat kaitannya dengan emosi individu hingga tingkat keresahan yang paling tinggi.
                  Konflik dapat muncul dari 2 penyebab :
-          Kelebihan beban (role over loads), yaitu seseorang mendapat beban berlebihan akibat status yang dimilki.
-          Ketidaksesuaian seseorang dalam melaksanakan peranan (person role incompatibilities), yaitu seseorang memang tidak memilki kesesuaian yang cukup untuk melaksanakan peranan sesuai dengan statusnya.
Perspektif konflik interindividu mencakup tiga macam situasi alternatif :
-          Konflik pendekatan-pendekatan; seseorang harus memilih di antara dua buah alternatif yang sama-sama atraktif.
-          Konflik menghindari-menghindari; seseorang dipaksa untuk memilih antara tujuan-tujuanyang sama-sama tidak atraktif dan tidak diinginkan.
-          Konflik pendekatan menghindari; seseorang menghadapi kemungkinan pilihan kombinasi multipel; dari konflik pendekatan-menghindari.
            2)   Konflik antar individu merupakan konflik yang terjadi antara seseorang dengan satu orang atau lebih sifatnya kadang-kadang subtantif, menyangkut perbedaan gagasan, pendapat, kepentingan, atau bersifat emosional, menyangkut perbedaan selera, perasaan like/dislike.
            3)   Konflik antar kelompok merupakan konflik yang banyak dijumpai dalam kenyataan hidup manusia sebagai makhluk sosial, karena mereka hidup dalam kelompok-kelompok.

 





      a.   Dampak Secara Langsung

            1)   Menimbulkan keretakan hubungan antara individu atau kelompok dengan individu atau kelompok lainnya.
            2)   Adanya perubahan kepribadian seseorang, seperti selalu memunculkan rasa curiga, rasa benci, prasangka buruk /stereotip dan akhirnya dapat berubah menjadi tindakan kekerasan.
            3)   Hancurnya harta benda dan korban jiwa, jika konflik tersebut beribah menjadi tindakan kekerasan.
            4)   Kemiskinan bertambah akibat tidak kondusifnya keamanan.
            5)   Lumpuhnya roda perekonomian jika suatu konflik berlanjut menjadi tindakan kekerasan.
            6)   Pendidikan formal dan informal terhambat karena rusaknya sarana dan prasarana.
      b.   Dampak Secara tidak Langsung
                  Yaitu dampak yang dirasakan oleh pihak-pihak yang tidak terlibat langsung dalam sebuah konflik ataupun dampak jangka panjang dari suatu konflik yang secara tidak langsung dirasakan oleh pihak-pihak yang berkonflik.

      c.   Dampak Positif adanya Konflik

            1)   Meningkatkan solidaritas sesama anggota kelompok (in group solidarity)
            2)   Munculnya pribadi-pribadi yang kuat dan tahan uji menghadapi berbagai situasi konflik.
            3)   Membantu menghidupkan kembali norma-norma lama dan menciptakan norma-norma baru.
            4)   Munculnya kompromi baru apabilapihak yang berkonflikdalam kekuatan seimbang.

            Menurut Lewis Coser fungsi positif konflik adalah  :
            1).  Meningkatkan soliditas kelompok yang kurang kompak
            2).  Dapat melahirkan kohesi antara kelompok satu dengan kelompok lain
                  Misalnya kohesi antar berbagai partai politik saat mengusung capres dan cawapres
            3).  Dapat menggugah warga yang awalnya pasif menjadi aktif berperan.
                  Misalnya serangan Israel terhadap Palestina mendorong banyak warga di seluruh dunia untuk protes mengutuk Israel tersebut.
            4).  Fungsi komunikasi
                  Melalui konflik, masing-masing pihak yang berkonflik semakin yakin akan posisi lawannya dan batas di antara mereka.

            Menurut Himes konflik memiliki fungsi :
            1).  Secara struktural , konflik dapat mengubah keseimbangan antara kelompok dominan dengan kelompok minoritas. Meningkatnya kekuasaan kelompok minoritas mendorong kelompok dominan untuk mendiskusikan berbagai hal mengenai kepentingan bersama.
            2).  Dari komunikasi, konflik meningkatkan perhatian masyarakat terhadap hal yang dipersengketakan dalam konflik , terutama peran media massa yang menyediakan informasi bagi masyarakat
            3).  Dari sisi solidaritas, konflik akan meningkatkan dan memantapkan solidaritas kelompok minoritas.
            4).  Dari sisi identitas, konflik dapat menumbuhkan kesadaran siapa merekadan mempertegas batas-batas kelompok


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Designed Template By Blogger Templates - Powered by Sagusablog