Berasal dari kata latin
configere yang berarti saling memukul.
Secara sosiologis dapat diartikan sebagai suatu proses antara dua orang
atau lebih, maupun kelompok berusaha menyingkirkan pihak lain dengan jalan
menghancurkan atau membuatnya tidak berdaya. Konflik atau pertentangan
mengandung dua pengertian tingkah laku
yang lebih luas sebagai pertentangan yang kasar dan perang. Pertama perspektif atau sudut pandang yang
menganggap konflik selalu ada mewarnai segenap interaksi manusia dan struktur
sosial. Kedua konflik sosial merupakan
pertikaian terbuka seperti perang, revolusi, pemogokan maupun sabotase.
Terdapat
tiga elemen dasar yang merupakn ciri-ciri situasi konflik, yaitu :
1. Terdapat
dua atau lebih elemen atau bagian dalam konflik, yaitu :
2. Bagian-bagian
tersebut mempunyai perbedaan yang tajam dalam hal kebutuhan,tujuan, nilai,
sikap, maupun gagasan.
3. Terdapat
interaksi di antara masing-masing bagian
yang mempunyai perbedaan
Terdapat bebrapa definisi konflik dari
beberapa ahli, antara lain :
a. Berstein
(1965), konflik merupakan suatu pertentangan, perbedaan yang tidak
dapat dicegah. Konflik mempunyai potensi
yang memberikan pengaruh positif dan ada pula yang negatif di dalam interaksi
manusia.
b. Robert MZ. Lawang, konflik adalah perjuangan untuk
memperoleh nilai, status, kekuasaan, di mana tujuan dari mereka yang
berkonflik, tidak hanya memperoleh keuntungan, tetapi juga menundukkan
saingannya.
c. Drs.
Ariyono Suyono, konflik adalah proses atau keadaan di mana dua pihak
berusaha menggagalkan tercapainya tujuan masing-masing yang disebabkan adanya
perbedaan pendapat, nilai-nilai ataupun tuntutan dari masing-masing pihak.
d. James
W. Vander Zanden, konflik diartikan sebagai suatu pertentangan mengenai
nilai atau tuntutan hak atas kekayaan, kekuasaan, status, atau wilayah tempat
pihak saling berhadapan bertujuan untuk menetralkan, merugikan ataupun
menyisihkan lawan mereka.
e. Soerjono
Soekanto, konflik adalah suatu proses sosial di mana orang perorangan
atau kelompok manusia besrusaha untuk memenuhi tujuannya dengan jalan menantang
pihak lawan yang disertai dengan ancaman dan atau kekerasan.
f. Lewis A. Coser, konflik
adalah perselisihan mengenai nilai atau tuntutan-tuntutan berkenaan dengan
status, kekuasaan dan sumber-sumber kekayaan yang jumlahnya terbatas.
Pihak-pihak yang sedang berselisih tidak hanya bermaksud memperoleh
sumber-sumber yang diinginkan , tetapi juga memojokkan, merugikan atau
menghancurkan lawan mereka.
g. Leopold Von Wiese
konflik adalah suatuproses sosial dimana orang perorangan atau kelompok
manusia berusaha untukmemenuhi apa yang menjadi tujuannya dengan jalan
menentang lain yang disertai dengan ancaman dan atau kekerasan.
h. . R.ummel, konflik adalah konfrontasi kekuasaan
ataukekuatan sosial
i. Duane Ruth – Heffelbower, konflik adalah kondisi yang terjadi
ketika dua pihak atau lebih menganggap ada perbedaan posisi yang tidak selaras,
tidak cukup sumber, dan atau tindakan salah satu pihak menghalangi, mencampuri
atau dalam beberapa hal membuat tujuan pihak lain kurang berhasil
Konflik
dapat timbul karena adanya persaingan baik antar individu maupun antar kelompok
yang disebabkan tidak saja oleh perbedaan emosi, kepentingan maupun ideologi
dalam suatu proses interaksi tetapi juga karena terjadinya perubahan sosial. Konflik tidak akan lenyap
dari panggung kehidupan masyarakat,
kecuali lenyap bersamaan dengan lenyapnya masyarakat
a. Penyebab konflik menurut Soerjono Soekanto, antara lain :
1. Perbedaan antar individu karena perasaan,
pendirian dan pendapat.
2. Benturan kepentingan.
3. Perubahan sosial dalam masyarakat.
b. Penyebab
konflik menurut Leopold Von Weise dan Howard Becker, antara lain :
1) Perbedaan
Antarindividu ( KONFLIK
ANTARINDIVIDU)
Perbedan
menyangkut perasaan, pendirian, pendapat atau ide yang berkaitan langsung
dengan harga diri,
kebanggaan dan identitas seseorang.
Perbedaan tersebut dapat menimbulkan rasa benci, marah sebagai awal
timbulnya suatu konflik.
2) Perbedaan Latar Belakang Kebudayaan (konflik ras /SARA)
Kepribadian seseorang dibentuk
dalam lingkungan kelluarga dan masayarakat.
Tiap-tiap keluarga memiliki dan mengembangkan nilai dan norma sosial
sendiri. Demikian juga dengan masyarakat
masing-masing memiliki nilai dan norma yang berbeda.
3) Perbedaan Kepentingan (konflik antar kelas sosial / konflik antar sosial,
konflik internasional)
Setiap individu atau kelompok
memiliki kepentingan yang berbeda dengan individu atau kelompok lain. Semua itu bergantung pada kebutuhan-kebutuhan
hidupnya. Perbedaan kepentingan ini
menyangkut kepentingan ekonomi, politik, sosial, dan budaya.
4) Perubahan
Sosial (konflik antar
individu )
Perubahan
sosial yang terlalu cepat dapat mengganggu keseimbangan sistem nilai dan norma
yang berlaku dalam masyarakat tersebut.
Konflik dapat terjadi karena adanya ketidaksesuaian antra harapan
individu atau masyarakat dsengan kenyataan sosial yang timbul akibat perubahan
tersebut.
c. Penyebab konflik menurut Perspektif
Konsensus
Penyebab
konflik dalam masyarakt adalah karena
adanya disfungsi sosial.
Misalnya norma sosial tidak ditaati lagi, pranata dan pengendalian
sosial tidak berfungsi dengan baik.
d. Penyebab
konflik sosial menurut Perspektif Konflik
Penyebab
konflik sosial adalah adanya ketimpangan
hubungan kekuasaan dalam masyarakat, di antaranya :
-
Tidak
meratanya distribusi kekuasaan dalam masyarakat.
-
Ditariknya
legitimasi penguasa politik oleh masyarakat kelas bawah (ketidakpercayaan rakyat terhadapan rezim yang berkuasa.
-
Adanya
pandangan bahwa konflik merupakan cara untuk mewujudkan kepentingan (black campaign )...
-
Sedikitnya
saluran untuk menampung keluhan masyarakat
-
Kekuasaan
negara yang disertai mobilitas yang rendah.
-
Masyarakat
kelas bawah menerima ideologi radikal.
Dalam masyarakat banyak sekali kasus dan kejadian konflik
yang sudah, sedang maupun belum terselesaikan.
Adapun bentuk-bentuk konflik yang terjadi dalam masyarakat, antara lain
;
a. Konflik pribadi
Yaitu konflik yang terjadi antara
dua orang atau perorangan. Misalnya
konflik antara kakak dengan adiknya.
b. Konflik Kelompok
Yaitu konflik yang terjadi antara
kelompok yang satu dengan yang lainnya.
dalam hal ini sering melibatkan banyak orang. Misalnya tawuran antar pelajar, konflik antar
suporter kesebelasan sepak bola.
c. Konflik antar kelas sosial
Yaitu konflik antara orang atau
kelompok dari kelas sosial yang berbeda.
Misalnya konflik antara buruh dengan pengusaha, antara pembantu dengan
majikan.
d. Konflik rasial
Konflik yang terjadi antar ras. Misalnya konflik antara orang kulit hitam
dengan orang kulit putih di Afrika.
e. Konflik politik
Konflik yang menyangkut
golongan-golongan politik dalam masyarakat.
Misalnya konflik antara berbagai partai politik dalam masyarakat.
f. Konflik internasional
Konflik yang terjadi antar negara
yang disebabkan oleh perbedaan-perbedaan kepentingan. Misalnya konflik antara Amerika dengan Irak,
Indonesia dengan Malaysia dalam masalah Ambalat.
Bentuk konflik dalam masyarakat mempunyai
dua sifat antara lain :
1) Konflik destruktif (merusak) merupakan konflik
yang muncul karena adanya perasaan
tidak senang, rasa benci dan dendam dari seseorang ataupun kelompok terhadapi
pihak lain. Pda konflik ini terjadi
bentrok-bentrok fisik yang mengakibatkan hilangnya harta benda dan nyawa (disertai dengan tindakan
anarkhis/kekerasan fisik/non fisik), menimbulkan
kekerasan sosial
2) Konflik konstruktif merupakan konflik
yang fungsional, muncul karena adanya perbedaan pendapat dari kelompok-kelompok
dalam menghadapisuatu permasalahan.
Konflik ini dapat menghasilkan suatu konsensus dari perbedaan pendapat
tersebut. dan menghasilkan suatu
perbaikan.
Berdasarkan posisi dari pelaku yang berkonflik
1) Konflik vertikal merupakan konflik antar
komponen masyarakat di dalam satu struktur yang memilki hierarkhi
2) Konflik Horizontal merupakan konflik yang
terjadi antara individu atau kelompok yang memilki kedudukan yang relatif sama.
3) Konflik diagonal merupakan konflik yang
terjadi karena adanya ketidakadilan alokasi sumber daya ke seluruh organisasi
sehingga menimbulkan pertentangan yang ekstrim.
Berdasarkan Sifat Pelaku Yang Berkonflik
1) Konflik
terbuka, merupakan konflik yang diketahui oleh semua pihak.
2) Konflik
tertutup merupakan konflik yang hanya diketahui oleh orang-orang atau
kelompok yang terlibat konflik.
Berdasarkan Konsentrasi Aktivitas Manusia
di Dalam Masyarakat
1) Konflik sosial merupakan konflik
yang terjadi akibat adanya perbedaan kepentingan sosial dari pihak yang
berkonflik. Konflik sosial ini dapat
dibedakan menjadi ;
- Konflik sosial vertikal, yaitu konflik yang
terjadi anatara masyarakat dan negara.
- Konflik sosial horizontal, yaitu konflik
yang terjadi antar etnis, suku, golongan, atau antar kelompok masyarakat.
2) Konflik politik merupakan konflik
yang terjadi karena adanya perbedaan kepentingan yang berkaitan dengan
kekuasaaan.
3) Konflik ekonomi merupakan konflik
akibat adanya perebutan sumber daya ekonomi dari pihak yang berkonflik.
4) Konflik budaya merupakan konflik
yang terjadi karena adanya perbedaan kepentingan budaya pihak yang berkonflik.
5) Konflik ideologi merupakan konflik
akibat adanya perbedaan paham yang diyakini oleh seseorang atau sekelompok
orang.
Berdasarkan cara Pengelolaannya
1) Konflik
interindividu merupakan tipe yang paling erat kaitannya dengan emosi
individu hingga tingkat keresahan yang paling tinggi.
Konflik
dapat muncul dari 2 penyebab :
-
Kelebihan beban (role
over loads), yaitu seseorang mendapat beban berlebihan akibat status yang
dimilki.
-
Ketidaksesuaian seseorang dalam melaksanakan peranan (person role incompatibilities), yaitu
seseorang memang tidak memilki kesesuaian yang cukup untuk melaksanakan peranan
sesuai dengan statusnya.
Perspektif konflik interindividu mencakup tiga macam
situasi alternatif :
-
Konflik pendekatan-pendekatan;
seseorang harus memilih di antara dua buah alternatif yang sama-sama atraktif.
-
Konflik menghindari-menghindari;
seseorang dipaksa untuk memilih antara tujuan-tujuanyang sama-sama tidak
atraktif dan tidak diinginkan.
-
Konflik pendekatan menghindari;
seseorang menghadapi kemungkinan pilihan kombinasi multipel; dari konflik
pendekatan-menghindari.
2) Konflik
antar individu merupakan konflik yang terjadi antara seseorang dengan satu
orang atau lebih sifatnya kadang-kadang subtantif, menyangkut perbedaan
gagasan, pendapat, kepentingan, atau bersifat emosional, menyangkut perbedaan
selera, perasaan like/dislike.
3) Konflik
antar kelompok merupakan konflik yang banyak dijumpai dalam kenyataan hidup
manusia sebagai makhluk sosial, karena mereka hidup dalam kelompok-kelompok.
a. Dampak
Secara Langsung
1) Menimbulkan keretakan hubungan antara
individu atau kelompok dengan individu atau kelompok lainnya.
2) Adanya perubahan kepribadian seseorang, seperti
selalu memunculkan rasa curiga, rasa benci, prasangka buruk
/stereotip dan akhirnya dapat berubah menjadi tindakan kekerasan.
3) Hancurnya harta benda dan korban jiwa, jika
konflik tersebut beribah menjadi tindakan kekerasan.
4) Kemiskinan bertambah akibat tidak kondusifnya
keamanan.
5) Lumpuhnya roda perekonomian jika suatu
konflik berlanjut menjadi tindakan kekerasan.
6) Pendidikan formal dan informal terhambat
karena rusaknya sarana dan prasarana.
b. Dampak
Secara tidak Langsung
Yaitu dampak yang dirasakan oleh
pihak-pihak yang tidak terlibat langsung dalam sebuah konflik ataupun dampak
jangka panjang dari suatu konflik yang secara tidak langsung dirasakan oleh
pihak-pihak yang berkonflik.
c. Dampak Positif adanya Konflik
1) Meningkatkan solidaritas sesama anggota
kelompok (in group solidarity)
2) Munculnya pribadi-pribadi yang kuat dan tahan
uji menghadapi berbagai situasi konflik.
3) Membantu menghidupkan kembali norma-norma
lama dan menciptakan norma-norma baru.
4) Munculnya kompromi baru apabilapihak yang
berkonflikdalam kekuatan seimbang.
Menurut
Lewis Coser fungsi positif konflik
adalah :
1). Meningkatkan
soliditas kelompok yang kurang kompak
2). Dapat melahirkan
kohesi antara kelompok satu dengan kelompok lain
Misalnya
kohesi antar berbagai partai politik saat mengusung capres dan cawapres
3). Dapat
menggugah warga yang awalnya pasif menjadi aktif berperan.
Misalnya
serangan Israel terhadap Palestina mendorong banyak warga di seluruh dunia
untuk protes mengutuk Israel tersebut.
4). Fungsi
komunikasi
Melalui
konflik, masing-masing pihak yang berkonflik semakin yakin akan posisi lawannya
dan batas di antara mereka.
Menurut
Himes konflik memiliki fungsi :
1). Secara
struktural , konflik dapat mengubah keseimbangan antara kelompok dominan
dengan kelompok minoritas. Meningkatnya kekuasaan kelompok minoritas mendorong
kelompok dominan untuk mendiskusikan berbagai hal mengenai kepentingan bersama.
2). Dari
komunikasi, konflik meningkatkan perhatian masyarakat terhadap hal yang
dipersengketakan dalam konflik , terutama peran media massa yang menyediakan
informasi bagi masyarakat
3). Dari
sisi solidaritas, konflik akan meningkatkan dan memantapkan solidaritas
kelompok minoritas.
4). Dari
sisi identitas, konflik dapat menumbuhkan kesadaran siapa merekadan
mempertegas batas-batas kelompok